Kumpulan Artikel-Artikel Motivasi

Wednesday, May 1, 2013

On 5:59 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Di sebuah kota kecil, Jack kecil tinggal bersama ibunya. Seorang duda yang istrinya sudah meninggal dan tidak punya anak hidup di sebelah rumah mereka. Pria itu melihat Jack tumbuh; dari seorang anak-anak, kencan pertamanya, lulus dari kuliah, bekerja dan sampai ia menikah.
Jack adalah seorang pekerja keras yang gila kerja. Ia bahkan tak ada waktu untuk putri dan istrinya. Setelah menikah, Jack dan keluarganya tak lagi tinggal di sebelah rumah pria tua itu.
Hingga suatu hari ibu Jack menelepon. “Hai Jack, apakah kau ingat Pak Belser? Ia meninggal dunia hari Selasa lalu. Pemakamannya hari Kamis pagi.”
Kenangan masa kecil Jack otomatis berseliweran dalam ingatannya. Ia mengenang kembali masa-masa kecilnya dengan Pak Belser.
Halo? Jack? Kau di sana?” suara ibu menyadarkannya.
Iya bu, aku akan ke sana hari Rabu,” kata Jack, “Tapi kupikir Pak Belser sudah lupa tentang diriku.”
Oh tidak, Jack,” kata ibunya, “Pak Belser selalu ingat padamu. Ia ingat hari-hari saat kau bermain-main di balik pagar rumahnya dan hari ketika kau duduk di pangkuannya ketika istrinya meninggal.”
Beliau orang pertama yang mengajariku ilmu pertukangan. Tanpa beliau, aku tak mungkin terjun ke usaha ini.” kata Jack dalam hati.
Jack yang sibuk kemudian mengatur ulang jadwalnya di hari Rabu dan Kamis. Ia menghargai Pak Belser seperti ayahnya sendiri dan ia sangat ingin ada di sana ketika pemakamannya. Hari Rabu malam ia tiba di kampung halamannya. Ia dan ibu kemudian berjalan ke rumah Pak Belser untuk terakhir kalinya.
Di beranda, ia mengintip ke dalam rumah Pak Belser. Banyak kenangan tentang masa kecilnya di sana. Sofa yang sering ia duduki, meja makan di mana ia pernah memecahkan piring, telepon di sudut ruangan dan … Jack terdiam sejenak.
Kotak emas di ujung meja itu hilang!” seru Jack tiba-tiba. Segera Jack menjelaskan tentang kotak emas di ujung meja itu pada ibunya. Ukuran kotak itu tak lebih dari satu jengkal orang dewasa dan kotak itu dicat dengan warna emas.
Pak Belser selalu berkata bahwa itu miliknya yang paling berharga dan hanya akan diberikan pada seseorang yang layak menerima. Tapi setiap kali aku menanyakan isinya, ia selalu menjawab, ‘sangat, sangat berharga’.”
Dan sekarang kotak emas itu tidak ada lagi. Mungkin diambil oleh seorang keluarga jauhnya, pikir Jack.
Dua minggu kemudian setelah pemakaman, seorang kurir mengantarkan sebuah paket untuk Jack dengan nama Jack tertulis di atas paket dengan tulisan yang sangat sulit dibaca. Setelah Jack membukanya, ada sebuah kotak emas di dalamnya. Kotak itu persis seperti kotak emas Pak Belser yang hilang, dan juga sepucuk surat.
Jack membaca surat itu dengan suara berbisik, “Setelah kepergianku, tolong sampaikan kotak ini pada Jack Bennet. Ini adalah harta paling berharga yang kumiliki.”
Jack menemukan sebuah kunci dalam amplop, kunci untuk membuka kotak itu. Perlahan dibukany kotak itu. Ia kemudian menemukan sebuah jam saku indah yang terbuat dari emas. Dengan perlahan dan menahan air mata, Jack membuka jam itu.
Di dalamnya terukir kata-kata yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya, “Terima kasih, Jack, untuk waktumu. Ini jam untukmu, sesuatu yang paling berharga bagiku. Harold Belser.”
Yang ia hargai dariku adalah waktuku,” serunya perlahan.
Ia menggenggam jam itu beberapa saat. Kemudian ia menelepon sekertarisnya dan membatalkan semua janjinya untuk dua hari ke depan.
Mengapa?” tanya Janet, sekretarisnya.
Aku ingin menghabiskan waktu dengan keluargaku,” kata Jack, “Dan Janet, terima kasih untuk waktumu.”
Ada dua hal yang tak pernah bisa ditarik kembali; perkataanmu dan waktumu. Waktu tidak bisa dipaksa mundur, tidak bisa diperlambat dan juga tidak bisa dipercepat. Waktu akan terus bergerak maju dengan kecepatan konstan. Dan kita tak akan bisa mengulang satu peristiwa yang sama seperti pada waktu yang sudah lewat.
Manfaatkanlah waktu kita sebaik mungkin. Dan hari ini, sudahkah kita memberi waktu pada diri kita sendiri, keluarga kita dan sesama kita?

0 comments:

Post a Comment