Kumpulan Artikel-Artikel Motivasi

Friday, May 17, 2013

On 10:49 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Sebelum menjadi presiden, Abraham Lincoln sangat dimusuhi oleh Edwin Stanton. Tidak ada sebab yang jelas mengapa Stanton begitu membencinya.
Banyak yang berspekulasi bahwa mereka selalu bersaing dalam politik  dan bersaing mendapatkan perhatian publik. 
Kebencian Stanton makin menjadi saat Lincoln terpilih menjadi presiden Amerika. Pada awal pemerintahan Lincoln, Stanton menyuarakan suara-suara tak sedap pada publik, untuk menjatuhkan wibawa Lincoln di hadapan rakyatnya. 
Sebagai seorang presiden, akan sangat mudah bagi Lincoln untuk ‘merekayasa’ agar Stanton masuk penjara atau sekedar ‘dihilangkan’ tanpa jejak. Tapi apa yang dilakukan Lincoln? 
Sebuah langkah mengejutkan, Presiden ini memutuskan mengangkat Stanton menjadi Menteri Pertahanan (Secreatry of War). 
Anda tidak sedang bergurau, Sir? Stanton adalah saingan politik Anda. Dalam setiap kesempatan ia selalu berusaha menjatuhkan Anda!” tanya asisten pribadi Lincoln. 
Tersenyum, Lincoln menjawab, “Saya memilih orang bukan berdasarkan rasa suka atau benci, tetapi lebih karena kemampuan yang ia miliki. Stanton orang yang sangat tepat untuk posisi itu. Dan dengan menjadikannya kawan, bukankah justru kita telah mengalahkan musuh?” 
Dan Lincoln benar. Setelah beberapa waktu berlalu, Stanton telah menjadi sahabat dekat sekaligus menteri yang amat setia. Sampai suatu ketika Lincoln mati terbunuh, Stanton-lah yang merasa paling kehilangan. 
Saat itu, Stanton bukan hanya kehilangan seorang atasan, namun membuatnya merasa kehilangan sosok sahabat, guru dan saudara. Dan komentarnya tentang kematian Lincoln di media, menginspirasi siapa saja yang mendengar dan membacanya. 
Permusuhan tidak dapat dilawan dengan permusuhan, kebencian bukan jawaban yang tepat bagi kebencian. Permusuhan hanya bisa dilawan dengan kasih, sebagaimana kegelapan hanya bisa dilawan dengan terang, dan api hanya bisa dipadamkan dengan air. 
Kasihilah musuhmu, dan berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. 

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 10:46 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Seorang Professor berdiri di depan kelas Filsafat. Saat kelas dimulai, ia mengambil toples kosong dan mengisinya dengan bola-bola golf.
Kemudian ia bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” Murid-muridnya serempak mengiyakan tanda setuju. 
Kemudian profesor itu menuangkan batu koral ke dalam toples, mengguncangnya dengan ringan. Batu-batu koral pun mengisi tempat kosong di antara bola-bola golf. Kemudian ia bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” Lagi-lagi mereka setuju. 
Selanjutnya ia menabur pasir ke dalam toples. Tentu saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” Para murid menjawab dengan mantap, “Ya, Sir!” 
Kemudian ia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Melihat itu, murid-muridnya tertawa. 
Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupan kalian. Bola-bola golf adalah hal yang penting; Tuhan, keluarga, anak-anak dan kesehatan. Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh.” 
Ia melanjutkan, “Batu-batu koral adalah hal-hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil. Dan pasir adalah hal-hal sepele. Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun bola-bola golf.” 
Hal yang sama akan terjadi dalam hidup kalian. Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan memiliki ruang untuk hal-hal penting. Beri perhatian untuk hal-hal yang penting bagi kebahagiaan kalian.” 
“Bermainlah dengan anak-anakmu, luangkan waktu untuk check-up kesehatan, ajak pasanganmu keluar untuk makan malam. Berikan perhatian terlebih dahulu pada bola-bola gol, hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasirnya.” 
Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, “Kopi mewakili apa, Sir?” 
Profesor tersenyum, “Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan pada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat.”

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 10:45 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Seorang wartawan masuk ke kabin pesawat. Ia ingin meliput kegiatan Aircraft Cleaning yang dilakukan oleh Garuda Indonesia. 
Tampak ada beberapa orang yang berada di dalam kabin pesawat. Ada yang tengah menggosok kursi pesawat, ada pula yang sedang sibuk membersihkan kaca pesawat. 
Tiba-tiba, terdengar suara seorang laki-laki dari dalam toilet pesawat Garuda yang tengah parkir di Bandara Soekarno-Hatta.
Laki-laki itu memakai sebuah topi yang dipasang terbalik ke belakang. Sebuah kacamata menempel erat di atas hidungnya. Sesekali, ia memberi petunjuk kepada orang-orang yang juga sedang membersihkan kabin pesawat Garuda. 
Setelah dihampiri lebih dekat oleh sang wartawan, ternyata ia adalah Emirsyah Satar, CEO Garuda Indonesia.
Dia tidak sedang berdiri menyimpan tangan didalam saku celana sambil menunjuk ini-itu pada karyawannya. Tangannya sendirilah yang turut memegang busa, sikat dan berbagai alat pembersih lainnya untuk membuat kabin pesawat menjadi lebih bersih dan segar. 
Ada banyak pimpinan yang hanya bisa memberi perintah. Namun, Emirsyah adalah pimpinan yang memberikan contoh. 
Sebuah perusahaan membutuhkan kontribusi banyak orang untuk berubah.” – Emirsyah Satar, CEO Garuda Indonesia

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 10:42 PM by Unknown in    1 comment

motivasi
Seorang anak kecil sedang bermain sendirian dengan mainannya.
Sedang asyik-asyiknya bermain, tiba-tiba mainannya rusak!
Ia mencoba membetulkannya sendiri, tapi rupanya usahanya tidak berhasil. Ia pun mendatangi ayahnya untuk memintanya membetulkan mainan itu. 
Sambil memperhatikan, ia terus memberi instruksi pada ayahnya, “Ayah, coba lihat bagian sebelah kiri, mungkin disitu kerusakannya.” Ayah menurutinya, tapi ternyata belum betul juga mainannya. 
Maka dia memberi komentar lagi, ”Oh, bukan disitu, Yah, mungkin yang sebelah kanan, coba lihat lagi.” Kali ini Ayah juga menurutinya, tapi lagi-lagi mainannya itu belum betul.
Kalau begitu coba yang di bagian depan, Yah, mungkin masalahnya ada disitu.” 
Kali ini Ayah balik berkomentar, “Sudah, kalau kamu memang bisa, mengapa tidak kau kerjakan sendiri saja? Jangan ganggu Ayah, Ayah masih harus mengerjakan yang lain.” 
Hampir putus asa karena mencoba untuk membetulkan sendiri dan masih belum berhasil, ia kembali pada ayahnya sambil merengek. “Tolonglah Yah, aku suka sekali mainan ini, kalau rusak begini bagaimana? Tolong Ayah betulkan.” 
Karena tidak tega mendengar rengekan anaknya, Ayah pun menyerah, “Baiklah. Mari Ayah betulkan mainanmu. Tapi, yang harus kamu lakukan adalah duduk dan perhatikan Ayah bekerja. Jangan menyela.” 
Ketika Ayahnya sedang memperbaiki mainannya, si anak mulai berkomentar lagi, ”Jangan yang itu Yah, sepertinya yang rusak ada di bagian lain.” 
Kali ini ayahnya berkata, ”Bila kau masih berkomentar, mainan ini akan ayah lepaskan dan silahkan kamu berusaha sendiri.” Karena takut Ayahnya akan benar-benar melakukan apa yang dikatakannya, anak itu diam dan hanya duduk manis tanpa mengeluarkan komentar apa pun. 
Seperti anak kecil itu, sering kali kita berkata berserah pada Tuhan, tapi masih ingin mengatur Tuhan tentang bagaimana sebaiknya jalan hidup kita. 
Bila kita sungguh-sungguh pasrah pada kehendak Tuhan, Tuhan yang Maha Tahu dan sangat mencintai kita akan melakukan yang terbaik, lebih dari apa yang bisa kita minta, sesuai dengan kehendak-Nya. 
Banyak manusia mengalami kegagalan dan ketidakseimbangan dalam hidup, karena sering mencoba  mengambil alih pekerjaan Tuhan.

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 10:04 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Zaman dahulu kala, di Tiongkok hidup seorang panglima perang yang memiliki keahlian memanah dan tiada tandingannya. 
Suatu hari, ia ingin memperlihatkan keahlian memanahnya pada rakyat. Lalu ia perintahkan prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah. Setelah semua siap, Sang Panglima memasuki lapangan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya. 
Ia mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, semuanya tepat mengenai sasaran! 
Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, Panglima berucap, “Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tiada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?” 
Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak berkata tak acuh, “Panglima memang hebat! Tapi itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih.” 
Tercengang, Panglima dan setiap orang yang hadir saling memandang bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua itu. 
Orang tua itu berkata, “Tunggu sebentar!” Sambil beranjak dari tempatnya, ia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya, dan meletakkannya di atas mulut botol guci minyak yang kosong.
Dengan penuh keyakinan, orang tua penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak dan menuangkannya dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi, sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tak ada setetes pun minyak yang luput mengenai permukaan koin itu. 
Panglima dan rakyat tercengang. Mereka bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. 
Dengan penuh kerendahan hati, orang tua itu membungkukkan badan menghormat ke hadapan panglima sambil mengucap sebuah kalimat bijak, “Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih. Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian.” 
Inilah karakter sukses, yang hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan baik, seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas dan tanggung jawab.

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 10:02 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Helen Adams Keller, seorang wanita cerdas, berambisi tinggi dan memiliki sejumlah prestasi.
Ia dikenal di seluruh dunia sebagai simbol keberanian dalam menghadapi berbagai masalah, dan mendedikasikan seumur hidupnya untuk menolong sesama manusia.
Lahir di Tuscumbia, Alabam, tahun 1880, Helen Keller terserang demam hebat pada usia 19 bulan yang mengakibatkan ia buta dan tuli. Ketika berusia tujuh tahun, orangtuanya memanggil Anne Mansfield Sullivan untuk menjadi guru pibadinya.
Dengan dedikasi, kesabaran, keneranian dan cinta kasih, Miss Sullivan membantu mengembangkan kecerdasan Helen.
Dengan cepat, Helen mampu belajar membaca dan menulis. Dan pada usia 20 ia memulai kuliahnya di Radcliffe College, didampingi Miss Sullivan untuk membantu membacakan buku-buku pelajaran, huruf demi huruf. Empat tahun kemudian, gelar B.A diberikan kepada Helen Keller dengan predikat magna cum laude.
Setelah lulus, Helen Keller memulai hidupnya untuk membantu para tunanetra dan tunarungu. Ia banyak berbicara pada acara kenegaraan maupun forum internasional, bepergian ke mancanegara untuk memberi ceramah, mengunjungi daerah-daerah dengan tingkat kebutaan tinggi, dan menulis berbagai buku atau artikel.
Helen telah bertatap muka dengan presiden AS dari Grover Cleveland hingga Lyndon Johnson.
Ia telah mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk medali kehormatan dari universitas, Lions Humanitarian Awards, Presidential Medal of Freedom, dan namanya dicantumkan dalam Women’s Hall of Fame. Ia meninggal dunia tahun 1968.
Yayasan Helen Keller Worldwide didirikan untuk kegiatan sosial.
Masa depan kita sebenarnya tergantung pada bagaimana menghadapi keterbatasan yang kita punya.
“Ilmu pengetahuan mungkin sudah menemukan obat untuk kebanyakan penyakit, tapi belum untuk penyakit terburuk dari semuanya – sikap apatis sesama manusia” – Helen Keller.

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 10:00 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Sepasang pengantin baru menempati sebuah rumah di sebuah komplek perumahan.
Suatu pagi, si istri melihat ke luar melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur pakaian. 
Dia pasti tidak tahu cara mencuci pakaian atau sabun cucinya tidak bagus. Lihat saja, cuciannya kelihatan kurang bersih begitu,” katanya. 
Suaminya menoleh tanpa memberi komentar apapun. Dan sejak hari itu, setiap tetangganya menjemur pakaian, sang istri selalu melontarkan komentar yang sama. “Cuciannya kelihatan kurang bersih,” katanya. 
Seminggu berlalu, sang istri tiba-tiba terheran melihat pakaian-pakian yang dijemur tetangganya hari itu kelihatan bersih dan cemerlang.
Segera ia berseru pada suaminya, “Hey, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Lihat, cuciannya jadi sebersih itu. Siapa ya, yang mengajarinya?” 
Kali ini sang suami buka suara, “Aku bangun pagi-pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita, Sayang.” 
Nah, apa yang kita lihat ketika menilai orang lain seringkali tergantung pada kejernihan pikiran kita sendiri. Ilustrasi sederhana ini seperti menyentil kita untuk tidak menilai seseorang dengan ‘jendela’ hati yang kotor.

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 9:59 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Oprah Winfrey, seluruh dunia mengenalnya. Wanita yang menginspirasi banyak orang di dunia ini adalah pribadi yang benar-benar murah hati. 
Ketika ditanya bagaimana Oprah dalam kesehariannya, para karyawan Harpo (perusahaan milik Oprah) selalu menyampaikan bahwa Oprah Winfrey adalah sosok luar biasa, yang tidak pernah memandang rendah orang-orang kurang beruntung di sekililingnya. 
Pada suatu kesempatan, ia pernah berjalan ke sebuah toko bersama salah satu karyawannya. Karyawannya itu sangat tertarik dengan sebuah baju, tapi ternyata harganya sangat mahal dan ia tidak sanggup membelinya. Diam-diam, Oprah mengirimkan baju itu pada hari Natal ke rumah karyawan tersebut. Di masing-masing sakunya, ia isi dengan lembaran uang $100. 
Demikian juga ketika ada karyawannya yang menikah, tapi tidak sanggup membiayai liburan bulan madu yang indah. Oprah membawakan sebuah kereta kuda untuk mengantarkan sang pasangan ke liburan yang dibiayai oleh Oprah sendiri. 
Oprah dan sifat murah hatinya ketika ia ada dipuncak kesuksesan, berbicara dengan mantap,
Saya tidak merasa Anda harus berhenti memberi. Karena saya tidak. Ini adalah proses. Tidak hanya tentang kemampuan untuk menulis sebuah cek. Tapi tentang kemampuan Anda menyentuh hidup seseorang.” 
Ketika Anda sedang berada dipuncak, bukan berarti Anda adalah segalanya.
Sebuah kutipan dari seorang filosof Cina, Confucius, akan selalu mengingatkan kita bahwa “Dia yang memenuhi kebutuhan orang lain, berarti telah memenuhi kebutuhannya sendiri.”

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 9:57 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Seorang pembuat jam tangan berkata pada jam yang sedang dibuatnya: “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?” 
Hah?,” kata jam terperanjat, “Manalah saya sanggup?” 
Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?” 
Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab jam penuh ragu. 
Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?” 
Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu,” tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam itu kemudian berkata pada si jam dengan penuh kesabaran, “Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?” 
Naaah, kalau begitu, aku sanggup!” kata jam dengan penuh antusias. 
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh ia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali. 
Sering kali kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang terasa begitu berat. Namun sebenarnya, ketika kita sudah menjalankannya, kita mampu, bahkan yang semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan sekalipun. Kita sebaiknya tidak berkata tidak sebelum mencobanya.

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 9:56 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Suatu saat, Tuhan memberi pertanyaan pada malaikat-malaikatnya,
Jika Aku akan bermain petak umpet dengan manusia, apakah kalian tahu dimana tempat paling aman untukku bersembunyi ?” 
Malaikat pertama menjawab, “Di dalam laut terdalam!” 
Tidak,” jawab Tuhan. “Manusia tetap dapat menemukanku. Dengan akal pikiran, mereka mampu membuat kapal selam canggih yang dapat memetakan seluruh isi laut.” 
Malaikat kedua mencoba menjawab, “Di puncak gunung Himalaya!” 
Tidak,” Tuhan menjawab, “Tanpa teknologi pun manusia dapat menjangkau tempat itu.” 
 “Di bintang atau planet yang sangat jauh dari bumi,” jawab Malaikat ketiga. 
Kali ini Tuhan tersenyum, “Tidak pergi jauh kesana pun, manusia sekarang sudah mampu mengintipnya dengan teropong.” 
Para malaikat terdiam, asyik dengan dugaannya masing-masing. Setelah beberapa lama tidak ada jawaban dari para malaikat-Nya, Tuhan memberikan jawabannya. 
Bila ingin tak terlihat, Aku lebih suka bersembunyi di dalam hati manusia, karena akhir-akhir ini manusia mulai jarang memperhitungkan hatinya.”
Tuhan lalu melanjutkan, “Berbahagialah manusia yang bersih hatinya, karena mereka dapat melihat Aku.” 
Tentu saja Tuhan tidak sedang bersembunyi di dalam hati kita. Tuhan selalu ada dan tidak pernah beranjak dari sana. Bagaimana cara kita merasakannya? Coba buang semua perasaan negatif, seperti dengki, iri, mengumpat dan dendam. Sebaliknya, isi hati dengan niat dan prasangka baik, serta selalu bersyukur pada setiap hal kecil. 
(Dari buku “The Orbis” ; William Dych, SJ)

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 9:54 PM by Unknown in    No comments

motivasi
James Cameron melanjutkan studinya di bidang Fisika dan Bahasa Inggris di Fullerton College.
Setiap selesai kuliah, ia akan pergi ke perpustakaan University of Southern California untuk mengunjungi perpustakaan perfilman disana.
Berjam-jam ia lewatkan untuk membaca berbagai buku dan skripsi mahasiswa-mahasiwa. James menambah banyak ilmu perfilmannya di perpustakaan itu.
Setiap hari aku ke perpustakaan. Mempelajari film, lensa, proyektor dan segalanya tentang film. Kalau mereka membolehkanku memfotokopi, aku akan mengopinya, tapi kalau tidak aku akan mencatat hal-hal penting saja,” katanya.
Tentu saja akhirnya James Cameron drop-out  dari kuliahnya. Ia kemudian bekerja sebagai sopir truk. Sesekali, James juga menulis cerpen.
Pada saat film Star Wars menjadi box office di tahun 1977, James menyadari bahwa ternyata ilmu sciencedan film bisa digabungkan. Bersama seorang teman, James menulis naskah sci-fi berjudul Xenogenesis. Kemudian, ia berhenti menjadi supir truk dan mulai mengumpulkan dana untuk mewujudkan film pertamanya itu.
Ia membeli semua alat yang dibutuhkan; kamera, studio dan negatif film. Namun, James tetap saja belum mengerti bagaimana menggunakan alat-alat itu. Jadi hampir setengah hari ia habiskan hanya untuk mempelajari semua alat itu.
Berkat kerjakerasnya, sekarang, James Cameron terkenal sebagai pengarah dua film terlaris sepanjang masa, yaitu Titanic dan Avatar.
Ada banyak orang berbakat yang tidak berhasil mewujudkan impian mereka karena terlalu memikirkannya, terlalu takut, dan tidak bersedia membuat lompatan keyakinan.” -James Cameron,sutradara ternama Hollywood.

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com

Wednesday, May 15, 2013

On 12:04 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Charles Goodyear, sang penemu ban vulkanisir, meninggal di New York pada tanggal 1 Juli 1860.
Dan ia ternyata harus meninggalkan hutang yang belum terbayarkan sejumlah $200 ribu.
Mungkin kita akan berpikir itu memalukan. Namun, apa yang dituliskannya di dalam surat wasiat membuat semua orang mengagumi karakternya.
Hidup tidak bisa terus dihitung dengan jumlah dolar dan sen. Aku tidak semestinya mengeluh karena telah menanam sementara orang lain yang memanennya. Seseorang hanya boleh kecewa kalu dia menanam tanpa pernah dipetik hasilnya oleh siapa pun.”
Amerika memang memetik hasil dari apa yang ditanam oleh Goodyear.
Setiap tahunnya saja, Amerika Serikat mendapatkan pemasukan lebih dari $6 miliar dari industri ban dan lebih dari 300 ribu orang menggantungkan hidupnya pada industri ini.
Goodyear telah menanam sebuah industri yang hasilnya bisa dinikmati banyak orang.
Pengorbanan dan kerja keras Goodyear juga tidak sia-sia, karena keluarganya bisa menikmati semuanya melalui akumulasi royalti temuannya itu. Dan yang lebih berarti lagi, namanya telah terpatri sebagai perintis industri karet modern dunia.
Seseorang hanya memiliki alasan untuk menyesal seandainya ia telah menabur dan tidak ada yang memanennya.” – Charles Goodyear.
(101 Inspiring Stories)

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 12:02 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Dr Yehuda Folkman menyimpan reproduksi sebuah artikel New York Times 1903 dalam arsip itu.
Di dalamnya dua profesor fisika menjelaskan mengapa pesawat tidak mungkin terbang.
Artikel itu muncul hanya tiga bulan sebelum Wright bersaudara membelah udara di Kitty Hawk. 
Pada awal tahun 1970, Dr Yehuda Folkman mengusulkan sebuah ide dalam penelitian kanker yang tidak sesuai dengan apa yang dipercaya para ilmuwan, bahwa tumor tidak menghasilkan pembuluh darah baru untuk ‘memberi makan’ diri dan tumbuh. 
Ia tetap percaya diri meski rekan-rekannya terus mengatakan, “Kamu mempelajari sampah,” yang berarti proyeknya adalah ilmu sia-sia. 
Folkman mengabaikan teriakan-teriakan dari komunitas riset. Selama dua dekade, ia bertemu dengan ketidaktertarikan atau permusuhan saat ia mengejar karyanya dalam angiogenesis, studi tentang pertumbuhan pembuluh darah baru. 
Pada satu konvensi penelitian, setengah penonton berjalan keluar. “Dia hanya seorang ahli bedah biasa,” ia mendengar seseorang berkata. 
Tapi Folkman selalu percaya bahwa karyanya mungkin bisa membantu menghentikan pertumbuhan tumor, dan mungkin membantu menemukan cara untuk menumbuhkan pembuluh darah di daerah yang dibutuhkan - seperti disekitar arteri yang tersumbat di dalam hati. 
Folkman dan rekan-rekannya kemudian menemukan inhibitor angiogenesis pertama pada 1980-an. Saat ini lebih dari 100.000 pasien kanker mendapatkan manfaat dari penelitian yang ia rintis. Karyanya sekarang diakui dan berada di garis terdepan dalam perjuangan untuk menyembuhkan kanker. 
“Ada garis tipis antara ketekunan dan keras kepala,” kata Folkman. “Saya telah menyadari, kuncinya adalah memilih masalah yang persisten adalah upaya bernilai.”

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 12:00 PM by Unknown in    No comments

motivasi
Saat Gandhi melangkah naik ke kereta suatu hari, salah satu sepatunya terlepas dan mendarat di salah satu bagian rel. 
Gandhi tidak dapat mengambilnya, karena bertepatan dengan kereta yang sudah mulai berangkat. 
Gandhi tiba-tiba melakukan sesuatu, hal yang mencengangkan rekan-rekannya.
Ia dengan tenang melepas sepatunya yang lain dan kemudian melemparkannya ke sepanjang jalur dan membuat sepatu itu mendarat dekat dengan sepatu pertama. 
Sesama penumpang yang penasaran, bertanya, mengapa ia lakukan hal itu? Gandhi pun menjawab,
Orang miskin yang menemukan sepatu tergeletak di  rel sana,  sekarang akan memiliki sepasang sepatu yang  dapat ia gunakan.” 
Gandhi melakukan hal tersebut karena ia tahu apa yang seharusnya ia lakukan. Dan ia melakukannya karena ingin membuat hasil, yaitu memberikan sepasang sepatu bagi orang lain. Karena, ia sendiri pun tidak akan mungkin hanya memakai satu sepatu tanpa pasangannya.
Anda mungkin tidak pernah tahu apa hasil dari tindakan Anda, tapi jika Anda tidak melakukan apapun, tidak akan ada hasilnya.” – Mahatma Gandhi 

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 11:54 AM by Unknown in    No comments

motivasi
Ada sekitar 70 ilmuwan yang bekerja pada sebuah proyek yang sangat sibuk.
Semuanya benar-benar frustrasi karena tekanan pekerjaan dan tuntutan bos mereka. Tapi semua karyawan setia padanya dan tidak berpikir untuk berhenti dari pekerjaan mereka. 
Suatu hari, seorang ilmuwan datang ke bosnya dan berkata, “Tuan, saya telah berjanji pada anak-anak saya, saya akan membawa mereka ke pameran di kota. Jadi saya ingin meninggalkan kantor pada pukul 5:30.” 
Bosnya menjawab, “Oke, Anda diijinkan untuk meninggalkan kantor hari ini lebih awal.” 
Ilmuwan itu mulai bekerja. Ia pun melanjutkan pekerjaannya setelah makan siang. Seperti biasa, ia terlihat sibuk sedemikian rupa. Sehingga ia melihat jam tangannya hanya ketika ia merasa sudah akan selesai. Namun, saat itu jam sudah menunjukkan waktu 08:30. 
Tiba-tiba ia teringat janji yang telah dibuat untuk anak-anaknya. 
Ia mencari bosnya tetapi ia tidak ada. Karena sudah meminta ijin di pagi hari, ia menutup semuanya dan pulang. Jauh di dalam hatinya, ia merasa bersalah karena telah mengecewakan anak-anaknya. Sesampainya di rumah, anak-anak tidak ada. 
Istrinya sendiri sedang duduk di ruang tamu dan membaca majalah. Situasinya eksplosif, bicara pun akan menjadi bumerang bagi dirinya. 
Istrinya bertanya, “Ayah ingin minum kopi atau langsung makan malam?” 
Pria itu menjawab, “Kalau kamu ingin minum kopi, tolong bikinkan saya juga. Tapi bagaimana dengan anak-anak?” 
Istrinya pun menjawab, “Kau tidak tahu? Atasanmu tadi datang kesini pukul 05:15 dan membawa anak-anak ke pameran.” 
Yang sebenarnya terjadi adalah, Bos yang memberikan ijin padanya memperhatikan ia bekerja sangat serius, padahal sudah pukul 05:00. 
Ia pun berpikir, orang ini pasti tidak akan meninggalkan pekerjaan. Tapi jika ia telah berjanji, maka anak-anaknya juga harus tetap menikmati kunjungan ke pameran. Jadi, ia putuskan membawa mereka ke pameran. 
Seorang Bos tidak harus melakukannya setiap waktu. Tapi begitu hal seperti itu dilakukan, loyalitas akan didirikan. Inilah mengapa semua ilmuwan di Thumba terus bekerja pada Bos mereka, meski stres luar biasa. 
Apakah kau tahu siapa Bos itu?
Ia tidak lain adalah dalang senjata nuklir dan program rudal sukses di India, Dr APJ Abdul Kalam, Mantan Presiden India.

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 11:51 AM by Unknown in    No comments

motivasi
Dua orang sahabat berjalan memasuki sebuah toko pakaian. Mereka kemudian lantas sibuk memilih dan mencoba baju yang akan mereka beli. 
Saat itu, hari sedang panas dan sudah waktunya makan siang. Terlihat hanya satu orang yang melayani mereka. Dengan sigap, ia membantu dua sahabat itu. 
Namun ternyata ia tidak sedang dalam mood yang bagus, sehingga ia melayani dengan wajah cemberut dan hanya menjawab seadanya saja. 
Dua sahabat yang melihat sikapnya, saling melirik satu sama lain. Bahkan salah satu dari mereka merasa tersinggung dan tidak nyaman, bahkan mood-nya pun berubah menjadi tidak bagus. 
Melihat sahabatnya tenang-tenang saja, bahkan bersikap sangat sopan pada pramuniaga itu, ia bertanya dengan sinis, “Ada apa denganmu? Pramuniaga itu menyebalkan sekali. Untuk apa kamu tetap sopan?” 
Dengan senyum kecil, sahabatnya menjawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Aku yang menentukan bagaimana aku harus bersikap, bukan dia atau orang lain.” 
Jika dia sedang bad mood, bertingkah tidak sopan, melayani dengan buruk, itu urusannya sendiri. Tak ada kaitannya dengan aku. Kalau aku terpengaruh, berarti aku membiarkan dia mengaturku.” Lanjutnya lagi.
Sadar atau tidak, tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Jika mereka melakukan hal buruk pada kita, kita akan membalasnya dengan hal yang juga buruk, bahkan lebih. Dan sebaliknya. 
Dan kita yang semula pemurah, bisa menjadi sedemikian pelit ketika harus berurusan dengan orang yang pelit pada kita. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan orang lain. 
Sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan yang seperti itu. Mengapa harus menunggu orang lain berbuat baik dulu kepada kita?
"Don't wait for people to be friendly, show them how" (Jangan tunggu seseorang berbuat ramah pada Anda, tunjukkan bagaimana melakukannya). 
Dan jangan biarkan sikap buruk orang lain mempengaruhi cara kita bersikap dan bertindak. Kita lah bos besar yang mengatur diri kita sendiri. Tunjukkan betapa luar biasanya kita mengontrol diri kita!


By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 11:49 AM by Unknown in    No comments

motivasi
Pada suatu hari, seorang calon pelanggan datang ke sebuah toko buku dan melihat-lihat.
Setelah cukup lama mencari-cari buku yang menarik, ia mengambil salah satu buku. Salah seorang karyawan toko buku lalu mendekati si pelanggan sambil menawarkan bantuan.
Ada yang bisa saya bantu, Pak?”
Oh.. ya. Berapa harga buku ini?” tanya si pelanggan.
Melihat sebentar buku tersebut dan mencari tanda harganya, si karyawan menjawab, “ Satu dolar, Pak.
Apa? Tidak bisa kurang?” tawar si pelanggan.
Tidak bisa, Pak. Harganya memang sudah pas segitu,” kata si karyawan.
Kemudian, terjadilah tawar-menawar seperti di pasar. Hal ini menarik perhatian Ben, si pemilik toko yang sedang mengerjakan pekerjaan lain. Tapi ia tidak ikut bersuara sampai kemudian si pelanggan membawa permasalahan itu kepadanya.
Anda pemilik toko ini?” tanya si pelanggan.
Iya, benar. Ada yang bisa saya bantu?” tanya Ben.
Berapakah harga buku ini?” tanya si pelanggan lagi.
Satu dolar 25 sen,” jawab Ben.
Hah?! Mengapa lebih mahal? Tadi karyawan Anda mengatakan hanya satu dolar!” kata si pelanggan heran.
Kemudian, Ben mengambil buku yang dipegang si pelanggan, melihat tanda harganya dan berkata, “Memang benar. Namun, Anda sudah menyita waktu saya yang berharga.”
Benjamin begitu menghargai waktunya. Tapi si pelanggan tadi malah menyia-nyiakan waktunya dengan memperdebatkan sesuatu yang sudah pasti, yaitu harga buku yang sudah tertera di bagian belakang buku.
Siapakah ‘Ben’? Dia adalah salah satu bapak pendiri Amerika serikat, Benjamin Franklin, dan merupakan salah satu politisi Amerika yang terkenal dalam sejarah. Pekerjaan sehari-harinya memang mengelola toko buku di Washington.
Setiap orang bodoh bisa mengkritik, mengutuk dan mengeluh, dan kebanyakan orang bodoh begitu.” – Benjamin Franklin.

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 11:47 AM by Unknown in    No comments

motivasi
Seorang Tuan kaya raya sangat menyukai bunga anggrek.
Suatu hari, ia hendak pergi berkelana. Ia berpesan pada bawahannya untuk hati-hati merawat bunga anggrek yang ditinggalnya. 
Selama kepergiannya, bunga-bunga anggrek itu dirawat penuh ketelitian.
Hingga suatu hari ketika sedang menyiram bunga anggrek tersebut, tanpa sengaja seseorang menyenggol rak pohon, membuat semua anggrek berjatuhan, pot-pot pecah berantakan dan pohon anggrek berserakan. 
Semua orang ketakutan, menunggu tuan mereka pulang dan segera meminta maaf dan pasrah menunggu hukuman. 
Setelah sang Tuan pulang dan mendengar kabar itu, ia memanggil para bawahannya. Namun ia tidak marah. Ia bahkan berkata, 
Alasan pertama aku menanam bunga Anggrek adalah untuk dipersembahkan pada orang yang suka pada keindahan Anggrek. Dan yang kedua adalah untuk memperindah lingkungan di daerah ini. Aku menanam anggrek bukan untuk sekedar marah-marah.” 
Walau sangat menyukai bunga Anggrek, dihatinya tidak ada rasa keterikatan. Sehingga ketika harus kehilangan bunga-bunga Anggreknya, tidak ada kemarahan dalam hatinya. 
Terlalu banyak yang kita khawatirkan tentang memiliki dan kehilangan suatu barang dan materi. Ini menyebabkan ketidakstabilan emosi. Dan pada gilirannya, membuat kita merasa tidak bahagia. 
Alangkah baiknya, ketika emosi tinggi dan hendak bertengkar, dengan siapapun, ingatlah, kita dianugrahi hidup dan mampu menjalani hidup bukan untuk sekedar marah. Masih banyak yang bisa kita pedulikan selain sekedar marah-marah.

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 11:43 AM by Unknown in    No comments

motivasi
Si Bijak mengundang si Angkuh untuk datang ke sebuah rumah pohon yang baru saja dibuatnya dari kayu-kayu kuat.

Dan datanglah si Angkuh,
Hanya begini saja rumah pohon buatanmu? Buatanku pasti lebih bagus dari ini,” katanya. “Di dalamnya akan kuberi pendingin ruangan, sehingga saat tidur aku tak akan merasa sepanas ini.”

Mendengar itu, si Bijak menimpali,
Ah, kau benar kawan, itulah yang kita butuhkan. Aku akan membuat jendela agar udara tidak pengap dan terasa sejuk.” Maka dibuatlah beberapa buah jendela agar udara bisa berganti.

Keesokan hari, si Angkuh kembali berkunjung ke rumah pohon si Bijak.

Rumah pohonku tak akan sesunyi ini. Di sana pasti ramai dan menyenangkan, banyak hiburan yang akan kubuat agar tak bosan,” komentarnya lagi.

Hm.. Hiburan apa yang bisa kuhadirkan di sini ya?” Si Bijak merenung sebentar. Kemudian ia memasang sebuah meja dan mengatur beberapa buku di atasnya.
Rumah pohon ini tentu akan memberi kenyamanan saat membaca, apalagi ada angin semilir dan suasana yang tenang ini,” pikir si Bijak.

Si Angkuh masih saja berkomentar, “Kalau aku, akan kubangun lift agar tak lelah saat memanjat di rumah pohonku nanti. Lihat saja, betapa sulitnya kita memanjat tadi.”

Si Bijak tersenyum mendengarnya, “Terima kasih saudaraku. Kau memang punya banyak ide.”
Si bijak kemudian mengambil beberapa kayu dan membuat beberapa anak tangga yang tersimpul kuat dengan tali tambang. Jadilah sebuah tangga yang mempermudah kawan yang ingin berkunjung ke rumah pohonnya.

Tentunya aku tak akan sesembrono ini membiarkan sebuah rumah tanpa pintu. Aku akan membuat sebuah pintu dari emas, indah dengan tatahan permata,” ungkap si Angkuh sambil berkhayal.

“Wah benar, bagaimana jika hujan, tentunya air akan mudah masuk,” sergah si Bijak. Segeralah dibuat sebuah pintu agar semua orang dapat terlindungi di dalam rumah pohonnya.
Hingga suatu hari, si Bijak mengundang orang-orang untuk singgah ke rumah pohonnya. Banyak yang mengagumi rumah pohon buatannya. Tak sedikit pula yang ingin dibuatkan rumah pohon.
Sementara si angkuh hanya bisa mengoreksi semua pekerjaan si bijak tanpa pernah menunjukkan dimana sebenarnya rumah pohon buatannya. 

Sederhana saja, berhentilah banyak berbicara tentang segala keinginanmu, segera wujudkan dengan tindakan! 

By:Liyashady at:zoom-indonesia.com
On 11:40 AM by Unknown in    No comments

motivasi
Konon, ada sebuah suku pada bangsa Indian yang memiliki cara unik untuk mendewasakan anak laki-laki di suku mereka. 
Bila seorang anak laki-laki dianggap cukup umur untuk didewasakan, ia akan di bawa pergi oleh seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya, dengan mata tertutup. 
Seorang anak laki-laki pun dibawa jauh ke dalam hutan. Ketika hari sudah sangat gelap, tutup matanya akan dibuka, dan orang yang mengantarnya akan meninggalkannya sendirian. Ia dinyatakan diterima sebagai pria dewasa bila ia tidak berteriak, apalagi menangis hingga malam berlalu. 
Malam sangatlah gelap, ia bahkan tidak dapat melihat telapak tangannya sendiri, dan ia mulai ketakutan. Hutan mengeluarkan suara-suara menyeramkan, auman serigala, dan bunyi dahan bergemerisik. Tapi ia harus diam, tidak boleh berteriak atau menangis. Ia harus berusaha lulus dalam ujian ini. 
Satu detik terasa berjam-jam, satu jam bagaikan bertahun-tahun, ia tidak dapat melelapkan matanya sedetikpun, keringat ketakutan mulai membasahi sekujur tubuhnya. 
Ketika cahaya pagi mulai tampak, ia begitu gembira. Ia melihat sekeliling dan kemudian menjadi begitu kaget ketika ia mengetahui ayahnya berdiri tak jauh dibelakangnya, dengan posisi siap menembakkan anak panah, dengan pisau terselip dipinggang, menjagai anaknya sepanjang malam. 
Seperti sang Ayah, seperti itulah Tuhan bekerja menjaga kita. Setiap kali kita merasa hidup terlalu kejam dan bertanya-tanya mengapa Tuhan melepaskan kita ke dunia yang sulit ini, Ia sebenarnya tetap menyertai kita.


By:Liyashady at:zoom-indonesia.com